Minggu, 16 Mei 2010

TERAPI SAKIT JIWA, REJEKI,UANG

 TERAPI GANGGUAN JIWA
Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab: suatu ketika saya berada di rumah Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba datang seorang Badui dan berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai saudara yang menderita suatu penyakit.” Mendengar aduan orang itu, Rasulullah bertanya, “Penyakit apa yang dideritanya?” Ia menjawab, “sakit sinting”. Rasulullah berkata, bawalah ia ke rumahku. Lalu orang sinting itu dibawa ke rumah Rasulullah dan oleh Rasulullah, si sakit tersebut diruqyah. Cara rasulullah sebagai berikut:
1. Baca Surat Al Fatihah
2. Empat ayat pertama Surat Al Baqarah
3. Ayat 163 Surat Al Baqrah
4. Ayat kursi
5. Tiga ayat terakhir surat Al Baqarah
6. Surat Ali Imran ayat 18
7. Surat Al A’raf ayat 54
8. Surat Al Mukminun ayat 116 yaitu: FATA’ALALLAHUL MALIKUL HAQ
9. Surat Al Jin ayat 3: WA’ANNAHU TA’ALA JADDUROBBANA MATTAKHODZA SOKHIBATAN WALA WALADAN
10. Sepuluh ayat permulaan Surat Ash Shafat
11. Tiga ayat terakhir Surat Hasyr
12. Surat Al Ikhlas
Dalam Hadits tersebut, diriwayatkan setelah dibacakan ayat-ayat Al Qur’an di atas, spontan orang sinting tersebut sembuh seakan-akan tidak pernah sakit jiwa lagi. Allahu Akbar.
Sakit jiwa adalah sakit yang berat, kadangkala orang yang sudah sembuh akan kambuh lagi bila stress berada dalam lingkungan keluarga atau pertemanan yang tidak kondusif. Oleh karena itu, orang tersebut disarankan untuk mengendalikan kondisi kejiwaannya sendiri dan banyak-banyak berdoa pada Tuhan. Adapun doa yang perlu diwirid setiap saat adalah:
1. Surat Al Baqarah ayat 163: WA ILAHUKUM ILAHUN WAKHIDUN LA ILAHA ILLA HUWA ROHMANUR ROHKIIM
2. Ayat Kursi
3. Penutup surat Al Baqarah
4. Al A’raf ayat 54-56
5. Al Hasyr ayat terakhir.

AJIAN NINI BLORONG: MENDATANGKAN REZEKI


Hidup seperti roda yang berputar. Kadang di atas namun kadang pula di bawah. Suatu ketika, kita merasa mendapatkan rezeki yang berlimpah namun pada kesempatan lain kita merasa rezeki yang kita terima sangat sedikit.
Namun sesungguhnya, rezeki dari-Nya tidak pernah benar-benar habis bahkan bila kita mau mensyukurinya setiap detik, maka kita akan bisa merasakan betapa Dia Maha Pemberi Rezeki yang tidak pernah melupakan kita. Detik ini, coba hitung berapa banyak kita menerima rezeki-Nya secara gratis: udara yang kita hirup, kesehatan, panjang umur, maupun Nyawa….
Bersyukur adalah sebuah maqam yang tinggi. Namun, bila masih belum mampu bersyukur dengan merasakan banyaknya rezeki yang kita terima, ini ada amalan untuk memohon rezeki. Yang perlu disadari, rezeki yang kita terima tidak serta merta gratis begitu saja. Rezeki adalah akibat dari kerja keras banting tulang. Maka, amalan ini tidak berlaku bagi mereka yang pemalas.
Cara mengamalkannya: puasa mutih 7 hari 7 malam dan dilanjutkan dengan puasa patigeni sehari semalam. Mulai puasa pada hari Jum’at Pahing. Mantranya dibaca setiap jam 12 malam di muka rumah (halaman/teras). Ini mantranya:
“Ingsun amatek ajiku si nini blorong,
Nini blorong tak tempuhake anyukupi sandhang pangan kang agung, Amboyongo sri sadono wadahono ing gedhong rojobrono,
Sakehing pangan lebokno ing lumbung gumuling,
Ojo asat ing saklawase soko kersaning Allah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar